Senin, 25 November 2013

Good corporate governance (GCG)

Jelaskan prinsip GCG ?
Terdapat lima prinsip GCG yang dapat dijadikan pedoman bagi para pelaku bisnis, yaitu Transparency, Accountability, Responsibility, Indepandency dan Fairness yang biasanya diakronimkan menjadi TARIF.  Penjabarannya sebagai berikut  
Transparency (keterbukaan informasi)
Secara sederhana bisa diartikan sebagai keterbukaan informasi.  Dalam mewujudkan prinsip ini, perusahaan dituntut untuk menyediakan informasi yang cukup, akurat, tepat waktu kepada segenap stakeholders-nya.
Accountability (akuntabilitas)
Yang dimaksud dengan akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, struktur, system dan pertanggungjawaban elemen perusahaan.  Apabila prinsip ini diterapkan secara efektif, maka akan ada kejelasan akan fungsi, hak, kewajiban dan wewenang serta tanggung jawab antara pemegang saham, dewan komisaris dan dewan direksi.
Responsibility (pertanggung jawaban)
Bentuk pertanggung jawaban perusahaan adalah kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku, diantaranya; masalah pajak, hubungan industrial, kesehatan dan keselamatan kerja, perlindungan lingkungan hidup, memelihara lingkungan bisnis yang kondusif bersama masyarakat dan sebagainya.  Dengan menerapkan prinsip ini, diharapkan akan menyadarkan perusahaan bahwa dalam kegiatan operasionalnya, perusahaan juga mempunyai peran untuk bertanggung jawab kepada shareholder juga kepada stakeholders-lainnya.
Indepandency (kemandirian)
Intinya, prinsip ini mensyaratkan agar perusahaan dikelola secara profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan atau intervensi dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
Fairness (kesetaraan dan kewajaran)
Prinsip ini menuntut adanya perlakuan yang adil dalam memenuhi hak stakeholder sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.  Diharapkan fairness dapat menjadi faktor pendorong yang dapat memonitor dan memberikan jaminan perlakuan yang adil di antara beragam kepentingan dalam perusahaan.
Jadi dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Good corporate governance (GCG) merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan guna menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder.
Sumber : yogimitha.blogspot.com/2011/03/prinsip-good-corporate-governance-gcg.html



Penerapan GCG pada perbankan?
Good corporate governance menurut Tim Badan Pengawas Keuangan dan  Pembangunan (BPKP) merupakan sistem pengendalian dan pengaturan perusahaan yang  dapat dilihat dari mekanisme hubungan antara berbagai pihak yang mengurus perusahaan  (hard definition), maupun ditinjau dari nilai-nilai yang terkandung dari mekanisme  pengelolaan itu sendiri. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/12/PBI/2006 tentang  Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum yang menjadi dasar hukum good corporate  governance dalam sektor perbankan, mendefinisikan good corporate governance adalah  suatu tata kelola bank yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency),  akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness).
Corporate governanace merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan  efisiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan antara manajemen perusahaan,  dewan komisaris, para pemegang saham dan stakeholders lainnya. Corporate governance  juga memberikan suatu struktur yang memfasilitasi penentuan sasaran-sasaran dari suatu  perusahaan, dan sebagai sarana untuk menentukan teknik monitoring kinerja (Darmawati,  et.al, 2004).

Penerapan GCG pada BUMN pada perbankan?

Penerapan tata kelola yang baik (GCG) pada BUMN harus berpedoman pada Permen BUMN No Per-01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 dengan tetap memperhatikan ketentuan dan norma yang berlaku, serta anggaran dasar BUMN. Pedoman GCG harus memuat:
  • ·         Manual Direksi dan Dewan Komisaris
  • ·         Manual Manajemen Risiko
  • ·         Sistem Pengendalian Intern
  • ·         Sistem Pengawasan Intern
  • ·         Mekanisme Pelaporan atas Dugaan Penyimpangan
  • ·         Tata Kelola Teknologi Informasi
  • ·         Pedoman Perilaku Etika

Menurut Pasal 44 (1) Permen BUMN 01/2011, BUMN wajib melakukan pengukuran atas kualitas penerapan GCG yang dilaksanakan berkala setiap 2 (dua) tahun dalam 2 bentuk yaitu 1) penilaian (assessment) atas  pelaksanaan GCG dan 2) evaluasi (review) atas tindak lanjut atas rekomendasi perbaikan dari hasil penilaian sebelumnya. Pada prinsipnya yang melakukan evaluasi adalah BUMN itu sendiri (penilaian mandiri), sedangkan pelaksanaan penilaian dilakukan oleh penilai independen yang kompeten dan harus ditunjuk oleh Dewan Komisaris.

Komentar :
Dalam GCG masih sering terjadi ketidak efesiensi antara manajemen perusahaan dan pemegang saham sehingga sering terjadi penurunan laba dalam kerja sama tersebut.


Senin, 21 Oktober 2013

contoh perusahaan


PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk.

Profil perusahaan

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah — yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia — dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.

Konsolidasi dan integrasi

Segera setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi secara menyeluruh. Pada saat itu, kami menutup 194 kantor cabang yang saling berdekatan dan rasionalisasi jumlah karyawan dari jumlah gabungan 26.600 menjadi 17.620. Brand Bank Mandiri diimplementasikan ke semua jaringan dan seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya. Salah satu prestasi Bank Mandiri yang paling signifikan adalah dengan mengganti platform teknologinya secara menyeluruh. Bank Mandiri mewarisi total 9 core banking system yang berbeda dari 4 bank pendahulunya. Bank Mandiri segera berinvestasi untuk mengkonsolidasikan sistem-sistem dari platform yang terkuat. Dibutuhkan tiga tahun dan dana sebesar US$ 200 Juta demi mengembangkan program untuk menggantikan core banking platform sebelumnya agar sesuai dengan standar perbankan ritel. Kini infrastruktur IT Bank Mandiri telah menyediakan system pengolahan data straigth-through dan interface yang seragam bagi pelanggannya. Sesuai dengan visi kami, Bank Mandiri memasuki segmen bisnis yang menguntungkan dan memiliki prospek tumbuh, sekaligus berperan sebagai institusi perbankan yang komprehensif. Untuk itu, Bank Mandiri berfokus pada segmen korporasi, komersial, mikro & ritel, serta pembiayaan konsumen dengan strategi yang berbeda di setiap bisnisnya dan bersinergi dengan seluruh segmen pasar yang ada. Kehadiran Bank Mandiri sebagai Bank Domestik Multispesialis di Indonesia dapat diterjemahkan ke dalam langkah-langkah khusus dengan menumbuhkan pangsa pasar dominan di segmen yang kami fokuskan. Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki visi untuk menjadi bank terdepan di Indonesia. Sebagai bank publik, visi Bank Mandiri untuk menjadi bank blue chip publik di Asia Tenggara ini akan diukur berdasarkan kapitalisasi pasar.

Program Transformasi Tahap I (2005 – 2009)

Ambisi Bank Mandiri yang ditetapkan untuk 4 tahun ke depannya hanya dapat dicapai dengan mengubah organisasi kami untuk dapat beradaptasi dengan dinamika dan pergerakan pasar. Di tahun 2005, kami berkomitmen untuk menjalankan program transformasi selama 5 tahun untuk membentuk Bank Mandiri menjadi Bank Multispesialis yang Dominan. Kami menetapkanempat tema transformasi sebagai syarat utama: budaya, penjualan, aliansi dan kontrol NPL. Bank Mandiri melakukan Program Transformasi dalam tiga tahap, yaitu

Tahap 1 (2006-2007)

Back on Track : Dalam tahapan ini, fokus utama kami adalah merekonstruksi ulang fondasi Bank Mandiri untuk pertumbuhan di masa depan

Tahap 2 (2008-2009)

Outperform the Market : Dalam periode ini, Bank Mandiri lebih menekankan ekspansi bisnis untuk menjamin pertumbuhan yang signifikan di berbagai segmen dan mencapai level profit yang mampu melampaui target rata-rata pasar

Tahap 3 (2010)

Shaping the End Game : Di tahap ini, Bank Mandiri menargetkan diri untuk menjadi bank regional terdepan melalui konsolidasi dari bisnis jasa keuangan dan lebih mengutamakan peluang strategi pertumbuhan non-organik, termasuk memperkuat kinerja anak perusahaan dan akuisisi bank atau perusahaan keuangan lainnya yang dapat memberikan nilai tambah bagi Bank Mandiri

Proses transformasi yang telah dijalankan sejak tahun 2005 hingga tahun 2010 ini secara konsisten berhasil meningkatkan kinerja Bank Mandiri. Hal ini tercermin dari peningkatan berbagai parameter finansial, diantaranya:

Kredit bermasalah turun signifikan, tercermin dari rasio NPL net konsolidasi yang turun dari 15,34% di tahun 2005 menjadi 0,62% di tahun 2010.
Laba bersih Bank Mandiri juga tumbuh sangat signifikan dari Rp 0,6 Triliun di tahun 2005 menjadi Rp 9,2 Triliun di tahun 2010.
Sejalan dengan transformasi bisnis, Bank Mandiri juga melakukan transformasi budaya dengan merumuskan kembali nilai nilai budaya untuk menjadi pedoman kerja pegawai. Bank Mandiri juga berhasil mencatat sejarah dalam peningkatan kualitas layanan, yaitu menjadi service leader perbankan nasional dengan menempati urutan pertama pelayanan prima selama empat tahun berturut-turut (tahun 2007, 2008, 2009 dan 2010) berdasarkan survey Marketing Research Indonesia (MRI). Selain itu, Bank Mandiri juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak dalam penerapan Good Corporate Governance.

Peningkatan kinerja Bank Mandiri mendapatkan respon positif oleh investor, tercermin dari meningkatnya harga saham Bank Mandiri secara signifikan dari posisi terendah Rp 1.110 per lembar saham pada 16 November 2005, menjadi Rp 6.300,- per lembar saham pada 30 September 2011, atau meningkat 33,6% per tahunnya berdasarkan rata-rata (CAGR). Dalam kurun waktu kurang lebih 6 tahun, nilai kapitalisasi pasar Bank Mandiri meningkat sekitar 7 kali lipat, dari Rp 21,8 Triliun menjadi Rp 146,9 Triliun.

Program Transformasi Tahap II (2010 – 2014)

Saat ini Bank Mandiri tengah melaksanakan tahap transformasi lanjutan tahun 2010-2014, dimana kami telah melakukan revitalisasi visi, yaitu “Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang Paling Dikagumi dan Selalu Progresif”. Sejalan dengan visi tersebut, Bank Mandiri juga ditargetkan mampu mencapai nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, yaitu di atas Rp 225 Triliun dengan pangsa pasar pendapatan mendekati 16%, ROA mencapai kisaran 2,5% dan ROE mendekati 25%, namun tetap menjaga kualitas asset yang direfleksikan dari rasio NPL gross di bawah 4%. Bank Mandiri juga berambisi untuk masuk dalam jajaran Top 5 Bank di ASEAN pada tahun 2014.

Selanjutnya di tahun 2020, Bank Mandiri menargetkan untuk masuk dalam jajaran Top 3 Bank di ASEAN dalam hal nilai kapitalisasi pasar dan menjadi pemain utama di regional. Untuk mewujudkan visi tersebut, transformasi bisnis di Bank Mandiri tahun 2010 – 2014 akan difokuskan pada 3 (tiga) area bisnis yaitu:

Wholesale transaction

Bank Mandiri akan memperkuat leadership-nya dengan menawarkan solusi transaksi keuangan yang komprehensif dan membangun hubungan yang holistik melayani institusi corporate & commercial di Indonesia.

Retail deposit & payment

Bank Mandiri memiliki aspirasi untuk menjadi bank pilihan nasabah di bidang retail deposit dengan menyediakan pengalaman perbankan yang unik dan unggul bagi para nasabahnya.

Retail Financing

Bank Mandiri memiliki aspirasi untuk meraih posisi nomor 1 atau 2 dalam segmen pembiayaan ritel, terutama untuk memenangkan persaingan di bisnis kredit perumahan, personal loan, dankartu kredit serta menjadi salah satu pemain utama di micro banking.

Ketiga area fokus tersebut didukung dengan penguatan organisasi dan peningkatan infrastruktur (cabang, IT, operation dan risk management) untuk memberikan solusi layanan terpadu. Disamping itu, Bank Mandiri didukung oleh Sumber Daya Manusia yang handal, teknologi yang selalu update, penerapan manajemen risiko dalam menjalankan bisnis secara seksama dan penuh pertimbangan, serta penerapan Good Corporate Governance yang telah teruji.

Pencapaian Bank Mandiri

Hingga Desember 2011, total aset Bank Mandiri telah mencapai Rp 551,9 Triliun, dimana jumlah ini berlipat ganda dari total aset di tahun 2006 (sebesar Rp 267 Triliun), atau tumbuh 15,6% (CAGR). Ini mengukuhkan posisi Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia. Kredit Bank Mandiri juga tumbuh menjadi Rp 314,4 Triliun, meningkat 22% (CAGR) dari kredit tahun 2006 yang sebesar Rp 118 Triliun. Sedangkan net profit kami tumbuh menjadi Rp 12,2 Triliun, meningkat 28,3% (CAGR) dari tahun 2006 yang sebesar Rp 2,4 Triliun. Selain menjadi bank pemberi pinjaman terbesar di Indonesia (secara konsolidasi), Bank Mandiri juga merupakan bank penyimpanan terbesar di Indonesia dengan dana pihak ke tiga sebesar Rp 422,3 Triliun. Bank Mandiri juga telah berhasil mempertahankan kualitas aset yang kuat, dibuktikan dengan nilai Gross dan Net NPL Ratio yang masing-masing sebesar 2,21% dan 0,52%. Salah satu momen penting dalam proses transformasi tahap 2 ini adalah suksesnya rights issue pada Februari 2011 untuk memperkuat permodalan bank. Dengan ini, modal Bank Mandiri telah mencapai Rp 62,7 Triliun, meningkat dari 48,9% tahun ke tahun dan menjadi bank pertama di Indonesia yang meraih gelar Bank Internasional, sesuai dengan Banking Architecture atau Arsitektur Perbankan Indonesia (API).

Kinerja Bank Mandiri juga didukung oleh perusahaan-perusahaan anak yang memberikan kontribusi pendapatan signifikan, yaitu sekitar 12% dari laba bersih konsolidasi Bank Mandiri. Kini Bank Mandiri memiliki jaringan ATM terbesar, yaitu sejumlah 10.000 unit yang telah terpasang dan tersebar di seluruh Indonesia. Ini menjadikan Bank Mandiri sebagai bank terbaik dalam pelayanan selama 4 tahun berturut-turut dan menjadi perusahaan yang paling terpercaya di Indonesia untuk Good Corporate Govenance selama 5 tahun berturut-turut. Setelah memenuhi berbagai persyaratan dari Bank Indonesia, Bank Mandiri kini berhak untuk menyandang titel sebagai Bank Internasional yang telah beroperasi di sektor perbankan regional dan siap menjadi bank panutan di Indonesia. Hal ini turut didukung dengan visi kami untuk menjadi Lembaga Keuangan yang Paling Dikagumi dan Paling Progresif di Indonesia.

Meningkatkan Sinergi & Nilai dari Perusahaan Anak

Untuk mendukung berbagai segmen usaha kami serta membangun budaya kerja berbasis kinerja yang kuat di seluruh organisasi, Bank Mandiri menerapkan sistem organisasi berbasis Strategic Business Unit (SBU) yang terdiri dari berbagai unit bisnis yang strategis. Unit bisnis strategis ini akan bergerak sebagai generator penghasil profit pertumbuhan Bank Mandiri di masa depan, sebagai inti dari perusahaan dan juga sebagai layanan fungsi bersama. Bank Mandiri juga didukung oleh beberapa perusahaan anak untuk meningkatkan performa unit-unit bisnis strategisnya, diantaranya Corporate Banking, Commercial Business Banking, Micro & Retail Banking, Treasury & International Banking serta Consumer Finance. Bank Mandiri senantiasa mencari peluang bisnis yang saling menguntungkan guna menciptakan sinergi, membangun aliansi sekaligus memperkuat bisnis pendukungnya melalui perusahaan anak Bank Mandiri, diantaranya Mandiri Sekuritas yang bergerak di bidang investment banking, Mandiri AXA Financial Service yang bergerak di bidang asuransi, Bank Syariah Mandiri yang bergerak di bidang perbankan syariah, Bank Sinar Harapan Bali yang bergerak di bidang perbankan mikro dan Mandiri Tunas Finance yang bergerak di bidang multi-finance. Di tahun 2011, Bank Mandiri berhasil mengakuisisi Mandiri AXA General Insurance (MAGI), yaitu perusahaan hasil kerjasama antara Bank Mandiri dan AXA Societe Anonyme, untuk memperkuat penetrasi Bank Mandiri di bisnis asuransi umum. Dengan memiliki berbagai perusahaan anak yang mendukung bisnis kami, Bank Mandiri kini memegang peranan sebagai institusi finansial holding terkuat di Indonesia.

Visi dan Misi Perusahaan

Visi:

Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif

Misi:

Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar
Mengembangkan sumber daya manusia professional
Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder
Melaksanakan manajemen terbuka
Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan
Kami berkomitmen membangun hubungan jangka panjang yang didasari atas kepercayaan baik dengan nasabah bisnis maupun perseorangan. Kami melayani seluruh nasabah dengan standar layanan internasional melalui penyediaan solusi keuangan yang inovatif. Kami ingin dikenal karena kinerja, sumber daya manusia dan kerjasama tim yang terbaik.

Dengan mewujudkan pertumbuhan dan kesuksesan bagi pelanggan, kami mengambil peran aktif dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan selalu menghasilkan imbal balik yang tinggi secara konsisten bagi pemegang saham.

Budaya

Budaya TIPCE

Trust
Membangun keyakinan dan sangka baik diantara stakeholders dalam hubungan yang tulus dan terbuka berdasarkan kehandalan.

Iintegrity
Setiap saat berpikir, berkata dan berperilaku terpuji, menjaga martabat serta menjunjung tinggi kode etik profesi.

Professionalism
Berkomitmen untuk be ke rja tuntas d an akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab.

Customer Focus
Senantiasa menjadikan pelanggan sebagai mitra utama yang saling menguntungkan untuk tumbuh secara berkesinambungan.

Excellence
Mengembangkan dan melakukan perbaikan di segala bidang untuk mendapatkan nilai tambah optimal dan hasil yang terbaik secara terus-menerus.

Marketing Mix

Produk

Cash Transaction Product
Hedging Product
Produk Investasi
Customized Product
Price

            Tingkat suku bungan yang diberikan Bank Mandiri cukup menguntungkan nasabah dan juga tidak memberatkan kreditor.

Place

            Bank mandiri terletak di berbagai tempat strategis di seluruh penjuru dan pelosok Indonesia, sehingga memudahkan nasabah Bank Mandiri.

Promotion

            Promosi yang Bank Mandiri lakukan adalah melalui beberapa media iklan, seperti televisi, bilboard, baliho, radio dan media internet.

Untuk mengatasi pesaing-pesaingnya Bank Mandiri terus berinvestasi memperbaiki kualitas jaringan untuk mempermudah nasabah, sehingga dapat mendorong peningkatan transaksi dan menambah pendapatan perseroan.

Analisis SWOT

Strengths

Selain dari kenyamanan dari berbagai fitur dan produk yang diberikan kepada nasabahnya, bank mandiri juga memberikan kemudahan dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya diseluruh tanah air yaitu dengan didirikannya beberapa cabang di berbagai daerah-daerah yang tersebar diseluruh pelosok tanah air. Dan hingga saat ini jumlah kantor cabang Bank Mandiri mencapai 1.600, sementara ATM menjadi 10.365 unit yang Tersebar di seluruh Indonesia.

Weaknesses

Layanan perbankan Bank Mandiri yang selalu mengikuti perkembangan teknologi informasi masih perlu disempurnakan untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan dari para nasabah.
Konsentrasi alokasi kredit Bank Mandiri lebih terfokus pada korporasi perusahaan menengah keatas, sehingga sangat rawan terhadap kemungkinan kredit macet ketika iklim ekonomi sedang krisis dan nilai tukar mata uang yang fluktuatif.
Bank Mandiri belum menjadi bank pilihan utama bagi sebagian masyarakat Indonesia yang mampu mengakomodasi sebagian besar kebutuhan mereka akan layanan perbankan.
Opportunities

Sejalan dengan tekad pemerintah yang terus mengembangkan perekonomian Indonesia
Kecenderungan pola hidup masyarakat yang konsumtif, merupakan salah satu peluang yang perlu dicermati untuk meningkatkan jenis produk jasa kredit perbankan dan kualitas pelayanan bagi nasabah.
Kecepatan kemajuan teknologi informasi sangat mendukung komitmen Bank Mandiri untuk mempermudah pelayanan demi meningkatkan kepuasan nasabah.
Threats

Perkembangan dunia bisnis semakin kompleks dengan tingkat persaingan yang tinggi ditengah kondisi perekonomian Indonesia yang terus bergejolak dan tingkat inflasi yang cukup tinggi.
Masyarakat cenderung meminati layanan perbankan yang simple dan menawarkan berbagai macam fleksibilitas serta berbagai macam hadiah yang menggiurkan.
Tingkat inflasi yang terus meningkat mengurangi minat masyarakat untuk menyimpan uang di bank.

PRINSIP ETIKA DALAM BERBISNIS


Prinsip-prinsip Etika Bisnis
Terdapat lima prinsip dalam etika bisnis yang terdiri dari sebagai berikut:
1.  Prinsip Otonomi
Orang bisnis yang otonom sadar sepenuhnya akan apa yang menjadikewajibannya dalam dunia bisnis. la akan sadar dengan tidak begitu sajamengikuti saja norma dan nilai moral yang ada, namun juga melakukansesuatu karena tahu dan sadar bahwa hal itu baik, karena semuanya sudah dipikirkan dan dipertimbangkan secara masak-masak. Dalam kaitan ini salah satu contohnya perusahaan memiliki kewajiban terhadap para pelanggan, diantaranya adalah:
(1)       Memberikan produk dan jasa dengan kualitas yang terbaik dan sesuaidengan tuntutan mereka;
(2)       Memperlakukan pelanggan secara adil dalam semua transaksi, termasuk pelayanan yang tinggi dan memperbaiki ketidakpuasan mereka;
(3)    Membuat setiap usaha menjamin mengenai kesehatan dan keselamatanpelanggan, demikian juga kualitas Iingkungan mereka, akan dijagakelangsungannyadan ditingkatkan terhadap produk  dan  jasaperusahaan;
(4)       Perusahaan harus menghormati martabat manusia dalam menawarkan,memasarkan dan mengiklankan produk.
Untuk bertindak otonom, diandaikan ada kebebasan untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan keputusan yang menurutnya terbaik. karena kebebasan adalah unsur hakiki dari prinsip otonomi ini. Dalam etika, kebebasan adalah prasyarat utama untuk bertindak secara etis, walaupun kebebasan belum menjamin bahwa seseorang bertindak secara otonom dan etis. Unsur lainnya dari prinsip otonomi adalah tanggungjawab, karena selain sadar akan kewajibannya dan bebas dalam mengambil keputusan dan tindakan berdasarkan apa yang dianggap baik, otonom juga harus bisa mempertanggungjawabkan keputusan dan tindakannya (di sinilah dimung-kinkan adanya pertimbangan moral). Kesediaan bertanggungjawab merupakan ciri khas dari makhluk bermoral, dan tanggungjawab disini adalah tanggung jawab pada diri kita sendiri dan juga tentunya pada stakeholder.
2. Prinsip Kejujuran
Bisnis tidak akan bertahan lama jika tidak ada kejujuran, karena kejujuran merupakan modal utama untuk memperoleh kepercayaan dari mitra bisnis-nya, baik berupa kepercayaan komersial, material, maupun moril. Kejujuran menuntut adanya keterbukaan dan kebenaran. Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang berkaitan dengan kejujuran:
      1. Kejujuran relevan dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dankontrak. Pelaku bisnis disini secara a priori saling percaya satu samalain, bahwa masing-masing pihak jujur melaksanakan janjinya. Karenajika salah satu pihak melanggar, maka tidak mungkin lagi pihak yangdicuranginya mau bekerjasama lagi, dan pihak pengusaha lainnya akan tahu dan tentunya malas berbisnis dengan pihak yang bertindak curangtersebut.
      2. Kejujuran relevan dengan penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga yang baik. Kepercayaan konsumen adalah prinsip pokok dalam berbisnis. Karena jika ada konsumen yang merasa tertipu, tentunya hal tersebut akan rnenyebar yang menyebabkan konsumen tersebut beralih ke produk lain.
       3. Kejujuran relevan dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan yaitu   antara   pemberi    kerja   dan   pekerja, dan berkait dengan kepercayaan. Perusahaan akan hancur jika kejujuran karyawan ataupunatasannya tidak terjaga.
3. Prinsip Keadilan
Prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan kriteria yang rasional objektif dan dapatdipertanggungjawabkan. Keadilan berarti tidak ada pihak yang dirugikan hakdan kepentingannya. Salah satu teori mengenai keadilan yang dikemukakan oleh Aristoteles adalah:
       1. Keadilan legal. Ini menyangkut hubungan antara individu atau kelompok masyarakat  dengan negara. Semua  pihak dijamin untuk mendapat perlakuan yangsama sesuai dengan hukum yang berlaku. Secara khusus dalam bidang bisnis, keadilan legal menuntut agar  Negara bersikap netral dalam memperlakukan semua pelaku ekonomi, negara menjamin kegiatan bisnis yang sehat dan baik dengan mengeluarkan aturan dan hukum bisnis yang berlaku secara sama bagi semua pelaku bisnis.
       2. Keadilan komunitatif. Keadilan ini mengatur hubungan yang adil antaraorang yang satu dan yang lain. Keadilan ini menyangkut hubunganvertikal antara negara dan warga negara, dan hubungan horizontal antarwarga negara. Dalam bisnis keadilan ini berlaku sebagai kejadian tukar, yaitu menyangkut pertukaran yang fair antara pihak-pihak yang terlibat.
       3. Keadilan distributif. Atau disebut juga keadilan ekonomi, yaitu distribusi ekonomi yang merata atau dianggap adil bagi semua warga negara. Dalam dunia bisnis keadilan ini   berkaitan dengan prinsip perlakuan yang sama sesuai dengan aturan dan ketentuan   dalam perusahaan yang juga adil dan baik.
4. Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip ini menuntut agar semua pihak berusaha untuk saling mengun­tungkan satu sama lain. Dalam dunia bisnis, prinsip ini menuntut persaingan bisnis haruslah bisa melahirkan suatu win-win situation.
5. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini menyarankan dalam berbisnis selayaknya dijalankan dengan tetap menjaga nama baiknya dan nama baik perusahaan.
Dari kelima prinsip yang tentulah dipaparkan di atas, menurut Adam Smith, prinsip keadilanlah yang merupakan prinsip yang paling pentingdalam berbisnis. Prinsip ini menjadi dasardan jiwa dari semua aturan bisnis, walaupun prinsip lainnya juga tidak akan terabaikan. Karena menurut AdamSmith, dalam prinsip keadilan khususnya keadilan komutatif berupa noharm, bahwa sampai tingkat tertentu, prinsip ini telah mengandung semuaprinsip etika bisnis lainnya. Karena orang yang jujur tidak akan merugikanorang lain, orang yang mau saling menguntungkan dengan pibak Iain, danbertanggungjawab untuk tidak merugikan orang lain tanpa alasan yangditerima dan masuk akal.

Sumber : http://apriyantihusain.blogspot.com/2012/04/prinsip-etis-dalam-berbisnis.html

INDIKATOR ETIKA BISNIS


INDIKATOR ETIKA BISNIS
Kehidupan bisnis modern menurut banyak pengamat cenderung mementingkan keberhasilan material. Menempatkan material pada urutan prioritas utama, dapat mendorong para pelaku bisnis dan masyarakat umum melirik dan menggunakan paradigma dangkal tentang makna dunia bisnis itu sendiri. Sesungguhnya dunia binis tidak sesadis yang dibayangkan orang dan material bukanlah harga mati yang harus diupayakan dengan cara apa yang dan bagaimanapun. Dengan paradigma sempit dapat berkonotasi bahwa bisnis hanya dipandang sebagai sarana meraih pendapatan dan keuntungan uang semata, dengan mengabaikan kepentingan lainnya. Organisasi bisnis dan perusahaan dipandang hanya sekedar mesin dan sarana untuk memaksimalkan keuntungannya dan dengan demikian bisnis semata-mata berperan sebagai jalan untuk menumpuk kekayaan dan bisnis telah menjadi jati diri lebih dari mesin pengganda modal atau kapitalis.
Dari sudut pandang etika, keuntungan bukanlah hal yang baru, bahkan secara moral keuntungan merupakan hal yang baik dan diterima. Alasannya adalah sebagai berikut:
1. Secara moral keuntungan memungkinkan organisasi/perusahaan untuk bertahan dalam kegiatan bisnisnya.
2. Tanpa memperoleh keuntungan tidak ada pemilik modal yang bersedia menanamkan modalnya, dan karena itu berarti tidak akan terjadi aktivitas yang produktif dalam memacu pertumbuhan ekonomi.
3. Keuntungan tidak hanya memungkinkan perusahaan bertahan melainkan dapat menghidupi karyawannya ke arah tingkat hidup yang lebih baik. Keuntungan dapat dipergunakan sebagai pengembangan perusahaan sehingga hal ini akan membuka lapangan kerja baru.
Implementasi etika dalam penyelenggaraan bisnis mengikat setiap personal menurut bidang tugas yang diembannya. Dengak kata lain mengikat manajer, pimpinan unit kerja dan kelembagaan perusahaan. Semua anggota organisasi/perusahaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi harus menjabarkan dan melaksanakan etika bisnis secara konsekuen dan penuh tanggung jawab. Dalam pandangan sempit perusahaan dianggap sudah dianggap melaksanakan etika bisnis bilamana perusahaan yang bersangkutan telah melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Dari berbagai pandangan etika bisnis, beberapa indikator yang dapat dipakai untuk menyatakan bahwa seseorang atau perusahaan telah mengimplementasikan etika bisnis antara lain adalah:
1.   Indikator Etika Bisnis menurut ekonomi adalah apabila perusahaan atau pebisnis telah melakukan pengelolaan sumber daya bisnis dan sumber daya alam secara efisien tanpa merugikan masyarakat lain.
2.   Indikator Etika Bisnis menurut peraturan khusus yang berlaku. Berdasarkan indikator ini seseorang pelaku bisnis dikatakan beretika dalam bisnisnya apabila masing-masing pelaku bisnis mematuhi aturan-aturan khusus yang telah disepakati sebelumnya.
3.   Indikator Etika Bisnis menurut hukum. Berdasarkan indikator hukum seseorang atau suatu perusahaan dikatakan telah melaksanakan etika bisnis apabila seseorang pelaku bisnis atau suatu perusahaan telah mematuhi segala norma hukum yang berlaku dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
4.   Indikator Etika Bisnis berdasarkan ajaran agama. Pelaku bisnis dianggap beretika bilamana dalam pelaksanaan bisnisnya senantiasa merujuk kepada nilai-nilai ajaran agama yang dianutnya.
5.   Indikator Etika Bisnis berdasarkan nilai budaya. Setiap pelaku bisnis baik secara individu maupun kelembagaan telah menyelenggarakan bisnisnya dengan mengakomodasi nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang ada disekitar operasi suatu perusahaan, daerah dan suatu bangsa.
6.   Indikator Etika Bisnis menurut masing-masing individu adalah apabila masing-masing pelaku bisnis bertindak jujur dan tidak mengorbankan integritas pribadinya.

 Sumber
Ø      http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis
Ø      http://melvino84.blogspot.com/2011/10/indikator-etika-bisnis_14.html#!/2011/10/indikator-etika-bisnis_14.html 

PENGERTIAN ETIKA BISNIS

Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah.Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan,institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimanastandar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakatmodern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepadaorang-orang yang ada di dalam organisasi.Beberapa hal yang mendasari perlunya etika dalam kegiatan bisnis:- Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis jugamempertaruhkan nama, harga diri, bahkan nasib manusia yang terlibat di dalamnya.- Bisnis adalah bagian penting dalam masyarakat.- Bisnis juga membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan pedoman bagi pihak-pihak yang melakukannya.Bisnis adalah kegiatan yang mengutamakan rasa saling percaya. Dengan saling percaya,kegiatan bisnis akan berkembang baik. Dunia bisnis yang bermoral akan mampumengembangkan etika yang menjamin kegiatan.Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lainialah:
a. Pengendalian diriArtinya, pelaku-pelaku bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan diri merekamasing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun.Disamping itu, pelaku bisnis sendiri tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan maincurang dan menekan pihak lain dan menggunakan keuntungan dengan jalan main curangdan menakan pihak lain dan menggunakan keuntungan tersebut walaupun keuntungan itumerupakan hak bagi pelaku bisnis, tetapi penggunaannya juga harus memperhatikankondisi masyarakat sekitarnya. Inilah etika bisnis yang "etis".
 b. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanyadalam bentuk "uang" dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih komplekslagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan iniuntuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya.
c. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi.Bukan berarti etika bisnis anti perkembangan informasi dan teknologi, tetapi informasidan teknologi itu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian bagi golonganyang lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat adanya tranformasiinformasi dan teknologi.
d. Menciptakan persaingan yang sehatPersaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya, harus terdapat jalinanyang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.
e. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan"Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa mendatang. Berdasarkan ini jelas pelaku bisnis dituntut tidak meng-"ekspoitasi" lingkungan dan keadaan saat sekarangsemaksimal mungkin tanpa mempertimbangkan lingkungan dan keadaan dimasa datangwalaupun saat sekarang merupakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar.
f. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akanterjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainancurang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dannegara.
g. Mampu menyatakan yang benar itu benar Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagaicontoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan "katabelece" dari"koneksi" serta melakukan "kongkalikong" dengan data yang salah. Juga janganmemaksa diri untuk mengadakan “kolusi" serta memberikan "komisi" kepada pihak yangterkait.
h. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawahUntuk menciptakan kondisi bisnis yang "kondusif" harus ada saling percaya (trust) antaragolongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah agar pengusaha lemahmampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan.Yang selama ini kepercayaan itu hanya ada antara pihak golongan kuat, saat sekarangsudah waktunya memberikan kesempatan kepada pihak menengah untuk berkembangdan berkiprah dalam dunia bisnis.
i. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersamaSemua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabilasetiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. Mengapa?Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada "oknum", baik pengusahasendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan "kecurangan" demikepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan"gugur" satu semi satu.
 j. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telahdisepakatiJika etika ini telah memiliki oleh semua pihak, jelas semua memberikan suatuketentraman dan kenyamanan dalam berbisnis.
k. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan.Hal ini untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti "proteksi"terhadap pengusaha lemah. Kebutuhan tenaga dunia bisnis yang bermoral dan beretikasaat sekarang ini sudah dirasakan dan sangat diharapkan semua pihak apalagi dengansemakin pesatnya perkembangan globalisasi dimuka bumi ini. Dengan adanya moral danetika dalam dunia bisnis serta kesadaran semua pihak untuk melaksanakannya, kita yakin jurang itu akan dapat diatasi, serta optimis salah satu kendala dalam menghadapi tahun2020 dapat diatasi.

Jumat, 31 Mei 2013

Tugas Softskil Resensi

Pengertian Resensi
Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas.
Contoh Resensi
Judul Buku : Eragon
Pengarang : Christopher Paolini
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Ukuran : 15 x 23 cm
Tebal : 568 halaman
Christopher Paolini sangat menyukai kisah-kisah fantasi dan fiksi ilmiah. Ia menulis novel pertamanya, Eragon, selepas lulus SMU pada usianya yang kelima belas. Sekarang ia tinggal bersama keluarganya di Paradise Valley, Montana, Amerika Serikat. Ia menjadi penulis terlaris di New York Times ketika berumur Sembilan belas. Pada awalnya, ia merencanakan membuat tiga buku saja, namun karena kerumitan buku ketiga, menjadi lebih tebal daripada yang ia perkirakan, maka ia memperpanjang kisah Eragon menjadi empat buku. Trilogi Warisan menjadi siklus Warisan.
Sinopsis
Di daratan Alagaesia, hiduplah Klan Penunggang Naga dengan naga-naganya, yang senantiasa menjaga ketentraman kehidupan daratan Alagaesia. Negeri pun mengalami masa kejayaan. Namun, Klan Penunggang Naga punah karena salah seorang berkhianat dan membujuk Penunggang-Penunggang lain mengikuti jejaknya. Maka pertumpahan darah antar penunggang pun terjadi, dan Kaum Terkutuk (penunggang yang berkhianat) memenangi pertarungannya. Sang pengkhianat bernama Galbatorix, yang sekarang menjadi raja Alagaesia. Ia memerintah dengan kejam, sehingga beberapa orang yang setia pada klan Penunggang memberontak dan membentuk kelompok Varden. Galbatorix memiliki 3 butir telur naga, yang ia tunggu bertahun-
tahun untuk menetas di bawah kekuasaannya, sehingga 3 orang Penunggang baru akan menjadi anak buahnya. Sayangnya, salah satu telur berhasil dicuri para Varden. Arya, wanita elf, merupakan salah satu dari yang terlibat pencurian telur naga dari Galbatorix, berniat membawanya ke Varden, kelompok berbagai ras yang menentang Galbatorix. Disergap oleh Durza, Shade. Dan Arya pun dengan sihir memindahkan telur tersebut ke Pegunungan Spine. Arya ditahan oleh Durza, dan dijadikan tawanan di Gil’ead. Eragon, anak petani berusia lima belas tahun yang tinggal di Carvahall, terkejut ketika menemukan batu biru mengilap di pegunungan Spine ketika sedang berburu. Eragon membawa batu itu ke pertanian tempat ia bersama pamannya, Garrow, dan sepupunya, Roran. Garrow dan alhmarhumah istrinya, Marian yang membesarkan Eragon. Selena, ibu Eragon adalah saudara Garrow yang menitipkan anaknya, Eragon untuk tinggal bersamanya, dan ia pergi karena suatu hal. Tidak ada yang

tahu soal ayahnya. Roran yang usianya sebentar lagi genap akan dijadikan tentara oleh kerjaan,memutuskan untuk pergi merantau dan pergi dari Carvahall agar tidak dijadikan tentara kerajaan.Beberapa hari kemudian, batu itu menetas dan didapati bahwa batu tersebut merupakan telur naga. Ketika Eragon menyentuh anak naga betina itu, di telapak tangannya muncul tanda berwarna keperakan, dan terbentuk ikatan tak terputuskan antara Eragon dengan naga itu. Naga itu bernama Saphira. Galbatorix yang mengetahui kehilangan telur itu, memberikan tugas kepada Shade untuk mencari batu yang dulu merupakan telur Saphira. Ia mengingat ramalan kaum Varden bahwa waktu bagi penunggang naga akan tiba, dan Galbatorix akan ditantang dan dikalahkan pada suatu saat. Durza pun memanggil dua Ra’zac, makhluk asing berpenampilan bengis dan tiba di Carvahall, Eragon dan Saphira berhasil menghindari mereka, tetapi kedua Ra’zac menghancurkan rumah Eragon dan membunuh Garrow. Eragon bersumpah akan mencari dan membunuh Ra’zac. Bersama brom, pendongeng Carvahall, Eragon dan Saphira menuju selatan untuk bergabung dengan kaum Varden. Selama perjalanan, Eragon belajar bertarung dan
menggunakan sihir.. Brom memberinya pedang merah bernama Zar’roc, yang dulu merupakan pedang Penunggang Naga, walaupun si pendongeng itu tidak mau mengatakan bagaimana ia bisa memperolehnya. Mereka pun mengunjungi kota Teirm, membeli perbekalan. Eragon diramali oleh ahli tanaman obat, Angela bahwa peperangan dekat di depan mata. Lewat mimpinya Eragon mengetahui bahwa Arya berada di Gil’ead, dengan segenap keberanian ia berniat untuk membebaskan Arya. Eragon bertemu dengan Shade, ketika Shade hendak membunuh Eragon, Brom datang untuk menyelamatkan Eragon dan ia pun terkena tusukan dari pedang Shade. Dengan bantuan Murtagh, Eragon melarikan dri dari penjara sambil membawa Arya dan Brom. Arya telah diracun dan butuh bantuan medis dari kaum Varden segera. Brom sekarat dan akhirnya meninggal. Ia dikuburkan dengan sihir oleh Saphira. Eragon dan Saphira pun mendapati bahwa Brom adalah penunggang pula.
Naganya dibunuh oleh Morzan, salah satu kaum terkutuk. Dikejar segerombolan Urgal, mereka melarikan diri ke Varden. Sesampainya di Varden, Eragon memperkenalkan diri kepada Ajihad, pemimpin Varden sebagai penunggang dan menunjukkan naganya. Arya segera diobati oleh kaum Varden, dan Murtagh dipenjara, karena keturunan Morzan, yang merupakan kaum terkutuk
atau sekutu Galbatorix. Morzan terbunuh oleh Brom. Murtagh, secara tidak berhasil meyakinkan bahwa ia mencela perbuatan ayahnya dan meninggalkan Galbatorix untuk menjalani hidupnya sendiri. Durza menggalang kekuatan seluruh pasukan Galbatorix untuk menyerang Varden.
Pasukan Galbatorix datang melalui terowongan-terowongan kurcaci. Pertempuran terjadi. Durza yang sedemikian kuat, dengan mudah membuat kewalahan Saphira dan Eragon. Namun akhirnya Eragon mendapatkan saat yang tepat untuk menikam jantung Durza. Pertarungan pun dimenangi oleh kaum Varden. Ketika Eragon sadarkan diri, Arya tengah di perjalanan menuju Ellesmera, ibukota para elf. Eragon secara telepatis dihubungi sosok yang menyebut diriinya sebagai Togira
Ikonoka-si Cacat yang Utuh. Di akhir buku ini, Eragon memutuskan bahwa ia akan menemukan Togira Ikonoka ini dan berguru kepadanya.
Tetralogi buku Eragon sangat menarik untuk dibaca, memberikan inspirasi bagi para pembacanya. Bertemakan petualangan, buku Eragon mengombinasikan sihir dengan perang tradisional. Penulis benar-benar memiliki konsep yang kuat, imajinasinya tinggi menjadikan cerita yang fiksi menjadi terlihat lebih nyata.
Penulis ahli dalam mendeskripsikan secara rinci setiap kejadian dan setiap tokoh, memberikan gambaran yang jelas akan apa yang ada dan yang terjadi dalam peristiwa tersebut. Menggunakan alur maju mundur, menjadikan semua yang terkandung di dalamnya penting dan terlihat kesinambungannya di akhir cerita. Latar cerita ini ada di daratan Alagaesia, namun tidak disebutkan waktunya (tahun). Eragon merupakan tokoh yang protagonis, terlihat dari sikap-sikapnya yang baik dan ingin membela semua rakyatnya. Durza bersifat antagonis, sama seperti Galbatorix, yang mengedepankan kepentingan diri sendiri dan ingin menguasai seluruh Alagaesia di kekuasaan tangannya. Murtagh merupakan orang yang semula protagonis, walaupun ayahnya merupakan tokoh yang antagonis. Kekurangan pada buku ini, walaupun setiap kejadiannya dideskripsikan secara rinci, namun kejadian tiap harinya, seperti apa yang seorang tokoh makan dan apa yang seorang tokoh minum, tidak dijabarkan seperti pada novel-novel lain. Tokoh Eragon sangat mendominasi dan terkesan sangat hebat juga tak terkalahkan, jarang sekali terjatuh, dan hampir selalu berhasil dan menjadi pemenang dalam setiap konflik
atau pertarungan. Kita dapat mengambil amanat dari buku ini bahwa, jadilah pemain, jangan hanya menjadi penonton. Inisiatif ketika mendapatkan masalah dan utamakan kepentingan warga dibandingkan dengan kepentingan pribadi masing-masing.


Langkah- langkah Resensi
1. Melakukan penjajakan atau pengenalan buku yang diresensi, meliputi:
Tema buku yang diresensi, serta deskripsi buku.
Siapa penerbit yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format hingga harga.
Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan presentasi buku atau karya apa saja yang ditulis sampai alasan mengapa ia menulis buku itu.
Penggolongan / bidang kajian buku itu: ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, sastra, atau lainnya.

2. Membaca buku yang akan diresensi secara menyeluruh, cermat, dan teliti. Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami dengan tepat dan akurat.

3. Menandai bagian-bagian buku yang memerlukan perhatian khusus dan menentukan bagian-bagian yang akan dikutip sebagai data acuan.

4. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.

5. Menentukan sikap atau penilaian terhadap hal-hal berikut ini:
Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antar bagian satu dengan lainnya, bagaimana sistematika, dan dinamikanya.
Isi pernyataan; bagaimana bobot idenya, seberapa kuat analisanya, bagaimana kelengkapan penyajian datanya, dan bagaimana kreativitas pemikirannya.
Bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, bagaimana penggunaan kalimat dan ketepatan pilihan kata di dalamnya, terutama untuk buku-buku ilmiah.
Aspek teknis; bagaimana tata letak, bagaimana tata wajah, bagaimana kerapian dan kebersihan, dan kualitas cetakannya (apakah ada banyak salah cetak).
Sebelum melakukan penilaian, alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam garis besar (outline) dari resensi itu. Outline ini akan sangat membantu kita ketika menulis.


6. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar- dasar dan kriteria-kriteria yang telah kita tentukan sebelumnya.

Senin, 06 Mei 2013

catatan kecil

badai pasti berlalu
hidup....
kadang diatas kadang dibawah
kadang menangis kadang bahagia
semua berjalan beriringan dengan caranya
 sedih...
 manusia mungkin takan mau merasakan hal ini
  bila boleh memilih aku hanya ingin hidupku bahagia selamanya
namun tuhan begitu mencintai ku .
baiknya aku harus belajar mengerti ,
bahwa sesungguhnya hidup itu penuh warna warni.
tak ada salahnya menangis bila tangis akhirnya akan mendatangkan tawa.
tak ada salahnya sedih bila sedih akhirnya akan mendatangkan bahagia.
       ya benar hidup akan berarti ketika segalanya berejalan dengan seemestinya .
       tuahan mengajarkan ku , bahwa tak selama nya yang berawal sedih akan berakhir kesedihan pula
       begitupun sebaliknya .


      

puisi

Ibu 



raut tuamu kian nampak
putih rambutmu mulai nyata
sepertinya waktu kian menunjukan 
bahwa kau tak sekuat dulu
                                        
                            ibu , lelah raga mu mungkin tak terukir jelas
                            namun,kau tetap memberikan senyum indah untuk keluargamu
                            kau simpan kasih sayang untuk semua anakmu
                            kau bungkus kesetiaan untuk pendampingmu

ibu jasa mu tak terhingga
doa tulusmu selalu tercipta
hati putih mu selalu ada
untuk aku anakmu
                         trimakasih ibu , kehadiranmu anugrah terindah
                         cintamu tak kan hilang 
                         begitupun aku yang akan selalu sadar
                         hanya kaulah wanita sempurna 

                            





laporan formal dan semiformal berserta contohnya


Laporan Formal

laporan merupakan hal yang vital dalam kehidupan sehari-hari,apakah itu termasuk laporan resmi maupun laporan tidak resmi.
menurut F X soedjadi laporan yaitu sesuatu bentuk penyampaian berita ,keterangan, pemberitahuan maupun pertanggungjawaban baik secara tertulis maupuntidak tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang dan tanggung jawab yang ada antara mereka. 

dasar-dasar laporan

 
a.Pemberi Laporan
Pertama-tama, laporan melibatkan orang atau pihak yang memberi laporan. Pemberi laporan dapat berupa perseorangan, sebuah panitia yang ditugaskan untuk maksud tertentu. Laporan dapat pula dibuat oleh perorangan atau badan kepada seseorang atau instansi yang dianggap perlu mengetahuinya walaupun tidak diminta. Contohnya : seorang mahasiswa ditugaskan oleh dosennya untuk meneliti suatu obyek tertentu.
b.Penerima Laporan
Penerima laporan adalah orang atau badan yang menugaskan, atau orang atau badan
yang dianggap perlu mendapatkan laporan.
c.Tujuan Laporan
Tujuan laporan pada umumnya berkisar pada hal-hal berikut : untuk mengatasi suatu masalah, untuk mengambil suatu keputusan yang lebih efektif, mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah, untuk mengadakan pengawasan dan perbaikan, untuk menemukan teknik-teknik baru, dan sebagainya.Pembuat laporan harus memperhatikan sungguh-sungguh tujuan laporan, sehingga pengarahan, ilustrasi, dan perincian diarahkan secara tepat kepada tujuan terakhir dari laporan tersebut.

jenis-jenis laporan

 
a.Laporan berbentuk Formulir Isian
Untuk menulis sebuah laporan yang berbentuk formulir isian biasanya telah disiapkan blangko daftar isian yang diarahkan kepada tujuan yang akan dicapai. Laporan ini bersifat rutin, dan seringkali berbentuk angka-angka.
b.Laporan berbentuk Surat
Laporan berbentuk surat, yaitu sebuah laporan yang tidak banyak mengandung table, angka, atau sesuatu hal lain yang digolongkan dalam table dan angka. Laporan ini bersifat pribadi, oleh sebab itu dapat dipergunakan untuk bermacam-macam topik.
c.Laporan berbentuk Memorandum
Laporan berbentuk memorandum (saran, nota, catatan pendek) mirip dengan laporan berbentuk surat, namun biasanya lebih singkat. Laporan ini sering digunakan untuk suatu laporan yang singkat dalam bagian-bagian suatu organisasi atau antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja. Memorandum sering mengandung konotasi “sesuatu yang bersifat darurat”, namun tidak selalu demikian seperti untuk meminta sesuatu bahan yang segera diperlukan.
d.Laporan Perkembangan dan Laporan Keadaan
Laporan perkembangan (progress report) pada prinsipnya berbeda dari laporan keadaan (status report). Laporan perkembangan adalah suatu macam laporan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangannya, perubahan, atau tahap mana yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan. Sedangkan laporan keadaan adalah suatu macam laporan yang menggambarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat.
Perbedaannya terletak dalam segi aksentuasinya, laporan perkembangan lebih menekankan apa yang sudah terjadi dari permulaan sampai saat laporan itu dibuat; sedangkan laporan keadaan lebih menekankan kondisi yang ada sebagai akibat dari kejaidan-kejadian yang telah dicapi sebelumnya sampai saat laporan itu dibuat.
e.Laporan Berkala
Laporan berkala atau laporan periodik dibuat dalam jangka waktu tertentu, yang dapat berbentuk formulir-formulir isian atau dalam bentuk memorandum kemudian disempurnakan sehingga dapat diperoleh bentuk yang lebih kompleks berupa laporan tahunan.
f.Laporan Laboratoris
Laporan laboratoris bertujuan untuk menyampaikan hasi dari percobaan atau kegiatan yang dilakukan dalam laboratoria. Laporan ini memuat percobaan- percobaan yang telah dilakukan. Bukan hanya menyajikan hasil kegiatan di laboratoria, tetapi juga harus menerapkan masalah-masalah khusus bahkan kegiatan- kegiatan yang diinginkan.
g.Laporan Formal dan Semi-formal
Laporan formal adalah laporan yang memenuhi persyaratan- persyaratan tertentu sebagai yang akan disebutkan dibawah ini, sedangkan nadanya bersifat impersonal dan materinya disajikan dalam suatu pola struktur seperti yang terdapat dalam buku- buku.Laporan formal, yaitu laporan yang memenuhi semua persyaratan. Laporan semi- formal, yaitu satu atau dua persyaratan dari laporan tidak terpenuhi. Dan laporan non-formal, yaitu laporan yang tidak memenuhi persyaratan

struktur laporan

 
a)Halaman Judul
Halaman judul, memuat pokok atau topic laporan, orang atau badan yang akan menerima laporan, orang atau badan yang membuat laporan dan penanggalan laporan. Halaman judul hanya merupakan suatu label, sebuah etiket pengenal, sehingga gunakan judul yang pendek agar tidak mengaburkan pokok persoalan yang akan dilaporkan.
b)Surat Penyerahan
Surat penyerahan berfungsi sebagai kata pengantar pada sebuah buku, sifat dan panjangnya berbeda-beda sesuai dengan tujuan dan sifat topiknya. Surat penyerahan mengandung fakta yang minimal diperlukan untuk membangkitkan perhatian pembaca terhadap laporan itu. Surat penyerahan merupakan suatu bentuk komunikasi yang sangat bersifat pribadi dari penulis kepada penerima laporan maka penulis dapat mempergunakannya untuk menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada badan atau perorangan yang telah membantu dan dipakai juga untuk menyatakan harapannya tentang bermanfaatnya laporan itu.
c)Daftar Isi
Daftar isi memuat rekapitulasi dari semua judul yang ada dalam laporan itu, sehingga para pembaca atau penerima laporan dapat segera mengetahui apa isi laporan itu.
d)Ikhtisar dan Abstrak
i. Abstrak (Abstract)
Abstrak adalah suatu bagian uraian yang sangat singkat, jarang lebih panjang dari enam atau delapan baris, bertujuan untuk menerangkan kepada pembaca- pembaca aspek-aspek mana yang tercakup dalam sebuah uraian tanpa berusaha mengatakan apa yang dibicarakan
mengenai aspek-aspek itu. Abstrak Deskriptif dipakai dengan pengertian yang sama seperti dikemukakan di atas. Sebaliknya Abstrak Informatif dipaki dengan pengertian yang sama seperti ikhtisar. Abstrak hanya mengandung topik persoalan.
ii. Ikhtisar (Summary)
Ikhtisar merupakan suatu bagian dari tulisan yang menyampaikan suatu informasi yang penting dari sebuah laporan dalam bentuk yang sangat singkat. Ikhtisar mengandung topik persoalan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi. Kesingkatan yang merupakan cirri dari sebuah ikhtisar dibuat dengan meninggalkan pendahuluan, perincian, contoh ilustratif, dan lain-lain, kecuali gagasan-gagasan utama.
e)Pendahuluan
Karena laporan merupakan sebuah dokumen yang akan disimpan dan berguna pada masa-masa mendatang, maka semua hal-ikhwal atau latar belakang yang mempunyai sangkut-paut dengan isi laporan harus dikemukakan pula secara jelas. Sebagai bahan untuk menyusun Pendahuluan sebuah laporan atau unsur yang dianggap sebagai latar belakang dari masalah yang akan dilaporkan dapat dikemukakan beberapa hal berikut: tujuan laporan; mengapa sebuah laporan itu ditulis; siapa yang menyuruh atau memerintahkan membuat laporan itu; siapa saja yang ditugaskan untuk menyelidiki masalah tersebut dan melaporkannya; wilayah-wilayah mana saja yang tercakup; kapan tugas itu dilaksanakan dan kapan berakhir; dan dimana serta bagaimana penulis laporan mendapatkan informasi mengenai masalah tersebut.
f)isi Laporan
Isi laporan menyangkut inti persoalan dan segala sesuatu yang bertalian langsung dengan persoalan tersebut. Isi laporan meliputi: hasil pengamatan mengenai fakta- fakta yang dilaporkan, pencocokan fakta dengan data yang telah ada sebelum satuan tugas melaksanakan kewajibannya, semua masalah yang diperkirakan akan membantu atau menghambat pemecahan masalahnya, pembahasan dan hasil pembahasan mengenai pokok persoalan yang akan dilaporkan.
Agar isi laporan dapat mencapai sasaran dan tidak ada hal-hal yang dilupakan, sebaiknya penulis laporan membuat suatu rencana (kerangka) yang jelas dan logis serta terarah. Fakta-fakta yang diajukan hendaknya dapat dipercaya, obyektif, jelas, lengkap, dan selalu diarahkan kepada tujuan yang akan dicapai.
g)Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan diturunkan dari fakta-fakta, dan lebih banyak mempersoalkan hubungan- hubungan logis, sedangkan Saran merupakan langkah atau alternatif-alternatif mana yang dapat diambil supaya masalah itu dapat diatasi sebaik-baiknya. Dengan demikian saran-saran banyak atau sedikit dipengaruhi oleh sentuhan-sentuhan emosional. Bentuk kesimpulan tergantung dari isi laporan serta urutan penyajiannya.
h)Bagian Pelengkap
Bagian pelengkap dalam sebuah laporan adalah apendiks (lampiran-lampiran, termasuk di sini Surat Perintah atau Surat Tugas bagi orang yang membuat laporan itu, foto-foto, peta) dan bibliografi bila laporan itu dikaitkan dengan analisa ilmiah yang mempergunakan bahan-bahan pustaka.

Contoh


Polisi Ringkus Kurir Narkoba Sang BriptuOperasi cipta kondisi yang digelar jajaran Polres Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara di Pelabuhan Tobaku berhasil menjaring seseorang berinisial SM yang diduga menjadi kurir pengedar narkoba antarprovinsi.
Pelabuhan Tobaku sendiri merupakan pintu masuk ke Kolaka Utara untuk jalur laut dari beberapa wilayah besar di Sulawesi seperti Kota Makassar dan Parepare.
Kapolres Kolaka Utara Ajun Komisaris Besar Polisi Laode Aries El Fathar mengatakan, operasi pekat yang digelar pihaknya memang benar telah menangkap seorang pengedar narkoba jenis sabu, SM. SM tertangkap tangan membawa sabu di pelabuhan Tobaku. Dan hasil keterangan SM, narkoba tersebut milik seorang oknum polisi berinisial ER berpangkat Briptu,” kata Aries.
Aries mengungkapkan, SM mengaku tidak mengetahui isi dari bungkusan yang ternyata adalah narkoba. SM, kata kapolres, hanya disuruh oleh ER oknum anggota polisi untuk menjemput sebuah bungkusan di pelabuhan Tobaku.
“SM tidak mengetahui isi bungkusan yang dijemputnya, dan dari hasil tes darah SM negatif atau SM tidak pernah menggunakan narkoba, sehingga SM tidak dijadikan tersangka,” tegasnya.
Kendati demikian, pengakuan SM akan dikembangkan untuk mengungkap keterlibatan oknum polisi dalam peredaran narkoba. “Infonya sementara kita kembangkan. Kalau memang betul (oknum polisi terlibat, red), maka oknum tersebut akan mendapatkan sanksi yang berat,” tegas Kapolres Kolaka Utara.
Sementara itu, aparat Polres Kolaka Utara sendiri memperketat pengamanan pintu masuk dan keluar di wilayah hukumnya. Hal ini untuk mengantisipasi peredaran narkoba menjelang Lebaran nanti.
“Diharapkan kepada masyarakat untuk tidak mencoba-coba narkoba, karena siapapun, pelaku narkoba pasti akan ditindak, baik itu masyarakat, polisi maupun pejabat,” tegas Aries.

Laporan Semi Formal

LAPORAN SEMI FORMAL


KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah melimpahkan rahmatnya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan semampunya.
Adapun judul laporan ini adalah “Laporan Penelitian Tentang Dampak Kenaikan Harga BBM bagi Masyarakat di Kalimantan Tengah”. Laporan ini disusun berdasarkan data dan informasi yang bersumber dari beberapa referensi.
Dalam penulisan serta penyusunan laporan ini, penulis juga menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan-kesalahannya baik dari segi penyusunan, pengetikan kata-kata, serta kekeliruan dalam melampirkan kalimat-kalimat logis maupun tidak logis untuk dibaca semua pihak. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif maupun membangun agar karya tulis ini dapat serta layak untuk dibaca oleh semua pihak.
Semoga bantuan dan amal baik dari semua pihak mendapat ridho dan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhirnya, semoga tulisan sederhana ini dapat memberikan manfaat serta menjadi wacana baru bagi pembaca pada umumnya dan pihak yang membutuhkan. Amin.
Surabaya, 5 Maret 2012
Penulis            
DAFTAR ISI
1.      Kata Pengantar.............................................................................................        1
2.      Daftar Isi......................................................................................................         2
3.      Dampak Kenaikan Harga BBM bagi Masyarakat di Kalimantan Tengah...         3
4.      Kesimpulan dan Saran.................................................................................         5
 Dampak Kenaikan Harga BBM bagi Masyarakat di Kalimantan Tengah
Gejolak harga minyak dunia sebenarnya sudah mulai terlihat sejak tahun 2000. Tiga tahun berikutnya harga terus naik seiring dengan menurunnya kapasitas cadangan. Ada sejumlah faktor penyebab terjadinya gejolak ini, salah satunya adalah persepsi terhadap rendahnya kapasitas cadangan harga minyak yang ada saat ini, yang kedua adalah naiknya permintaan (demand) dan di sisi lain terdapat kekhawatiran atas ketidakmampuan negara-negara produsen untuk meningkatkan produksi, sedangkan masalah tingkat utilisasi kilang di beberapa negara dan menurunnya persediaan bensin di Amerika Serikat juga turut berpengaruh terhadap posisi harga minyak yang terus meninggi.
Berimbas pada harga barang, Pengamat sosial dan ekonomi Kalteng Prof Danes Jayanegara mengatakan, bahwa kenaikan harga BBM yang direncanakan oleh pemerintah pusat dipastikan berimbas pada kenaikan harga-harga barang dan jasa. Pasalnya, sebagian besar barang dan jasa yang ada juga dipengaruhi oleh transportasi dan angkutannya. "Apalagi jika Organda terpaksa menaikan tarif angkutan, otomatis berpengaruh terhadap nilai barang, terutama yang dibawa ke daerah-daerah," terangnya, kemarin siang. Namun demikian, lanjutnya, diprediksi kenaikan harga BBM tersebut tidak akan memicu kepanikan masyarakat. Alasannya, rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM tersebut sudah cukup lama, dan sosialisasinya sudah dilakukan secara bertahap. "Kalau munculnya kepanikan dan keresahan masyarakat saya rasa tidak, karena sudah dilakukan sosialisasi secara bertahap. Keresahan yang terjadi di masyarakat pun tidak berlangsung lama, hanya pada saat baru dilaksanakannya kebijakan tersebut saja, setelahnya akan menyesuaikan," ungkapnya. Dijelaskannya, kondisi pemerintah menaikan harga BBM tersebut juga merupakan opsi terakhir, karena dipengaruhi kondisi Timur Tengah yang memanas. Sebab, harga minyak terus melambung tinggi hingga sempat mencapai 117 dollar AS per barel. Sehingga hal tersebut membuat pemerintah tidak memiliki pilihan kecuali menaikan harga BBM.
Dampak langsung dari kenaikan BBM ini adalah meningkatkan jumlah pengangguran. Bertambahnya daftar anak putus sekolah akibat melonjaknya biaya. Terparah, semakin membludak jumlah anak miskin yang mengalami gizi buruk. Fenomena ini dipastikan menyuburnya tindak kriminal karena tekanan biaya kehidupan.
Ambil contoh tingginya anak putus sekolah akibat melonjaknya biaya hidup. Jumlah anak SD hingga SMA yang putus sekolah pada 2010 mencapai 1,08 juta. Angka itu melonjak lebih dari 30 persen dibanding tahun sebelumnya 750.000 siswa. Masih ada 3,03 juta siswa yang tak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Hal ini terjadi karena pemerintah belum mampu memberanguskan angka kemiskinan.
Tanpa pendidikan memadai, sudah pasti peluang anak bangsa meraih pekerjaan yang layak nyaris tertutup. Bahkan bisa jadi generasi penerus yang mengenyam pendidikan strata satu (S1) hanya menunggu panggilan kerja setelah menyebar puluhan lamaran. Meski pendidikan tinggi, perusahan pasti berfikir ulang menambah karyawan karena biaya produksi tinggi akibat kenaikkan BBM. Lebih realistis, perusahaan akan memilih pengurangan karyawan.
Terpenting bagi pemerintah adalah memikirkan dampak kenaikkan harga BBM tersebut. Jangan hanya memaparkan penghematan anggaran karena penghapusan subsidi. Pasalnya, anak bangsa yang terkena dampak kenaikkan harga BBM pasti semakin merasa sulit dalam memenuhi kebutuhan.
Sudah sepatutnya kenaikkan harga BBM diiringi kebijakan pemerintah yang langsung dirasakan manfaatnya bagi rakyat. Misalnya pemerintah memperbaharui upah minimum regional (UMR) bagi buruh di seluruh Indonesia. Tidak hanya pegawai negeri sipil (PNS) saja yang ditingkatkan gajinya. Sehingga apapun penghapusan subsidi BBM tidak akan berdampak secara global dalam kehidupan masyarakat, terutama kaum miskin.
     KESIMPULAN
Berdasarkan laporan yang telah dipaparkan, penulis menarik kesimpulan secara garis besar terkait kenaikan BBM saat ini, bahwa:
1.      Kenaikan harga BBM perlu diimbangi dengan kebijakan pemerintah yang langsung dirasakan manfaatnya bagi rakyat. Misalnya pemerintah memperbaharui upah minimum regional (UMR) bagi buruh di seluruh Indonesia.
2.      Pemerintah menaikkan harga BBM akibat harga minyak yang terus melambung terus.
3.      Kita harus menghemat penggunaan minyak bumi yang kita tahu bahwa sumberdaya alamnya terbatas, sehingga kita bisa memberikan masa depan yang lebih baik kepada bumi untuk anak-cucu kita nanti.
SARAN
Hasil laporan ini memaparkan tentang kenaikan harga BBM pada saat ini khususnya di Kalimantan Tengah, yang tentunya laporan ini masih banyak ditemukan kekurangan sehingga sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis berharap ada penulis-penulis selanjutnya yang akan menyempurnakan makalah ini pada masa