Bagaimana kondisi dan karakter Negara merupakan wujud dari bagaimana pendidikannya, oleh karena itu pendidikan memiliki peran yang sangat vital atas maju mundurnya Negara. Karena secara langsung atau tidak langsung lembaga pendidikan akan mempengaruhi kehidupan manusia sebagai peserta didik. Sebagai contoh dari mana manusia akan tahu tentang norma-norma agama, sosial, maupun budaya jika tidak dari pendidikan. dan seorang peserta didik pun akan mendapat dunia baru ketika masuk ke lingkungan pendidikan yang hal itu akan mempengaruhi kepribadian ataupun psikologis-nya.
Pendidikan yang seharusnya sebagai alat untuk meningkatkan mutu serta kualitas bangsa kini telah menjadi hal yang sulit di dapat oleh rakyat. Padahal jelas di sebut dalam UUD 45 Pasal 31 bahwa “pendidkan adalah hak segala bangsa”. Lalu bagaimana rakyat bisa mendapatkan hak jika untuk masuk ke dalam sebuah lembaga pendidikan di haruskan membayar sejumlah uang. Sedangkan kondisi perekonomian rakyat masih sangat memprihatnkan.
hal itu di perparah dengan adanya dukungan dari pemerintah melalui UU sisdiknas (undang-undang sistem pendidikan nasional) no.20 tahun 2003 yang menyebutkan bahwa “setiap peserta didik turut bertanggung jawab atas biaya pendidikannya” yang di tafsirkan oleh lembaga pendidikan untuk memungut biaya pendidikan dari peserta didiknya merupakan hal yang di halalkan Negara. Padahal dalam APBN Negara tahun 2010 yang jumlahnya mencapai Rp. 1000 triliun, pendidikan mendapat alokasi khusus sebesar 20% dari APBN tersebut. Namun kemana dan untuk apa dana tersebut tidak terasa jalas oleh kalangan peserta didik. dana BOS dan BOP untuk sekolah tingkatan dasar dan menengah yang merupakan program pemerintah dalam mewujudkan pendidikan gratis pun bukan merupakan jalan keluar bagi rakyat yang tidak mampu membayar biaya pendidkan yang selalu mengalami kenaikan tiap tahun, karena kenyataan yang terjadi pserta didik masih harus membayar biaya seragam, buku, ekstrakulikuker yang jumlahnya justru bisa melebihi biaya SPP.
Mahasiswa yang menempati strata tertinggi dalam penikmat pendidikan pun lambat laun mulai meninggalkan fungsinya sebagai pengabdi masyarakat sebagaimana di sebutkan dalam tridarma perguruan tinggi. Hal itu semakin nyata terlihat dengan semakin sibuknya mahasiswa dengan tugas dari kampus dan melupakan kondisi sekitarnya yang sangat memprihatinkan, padahal mahasiswa merupakan tingkatan yang paling di harapkan dalam mendorong perubahan di negeri ini.
0 komentar:
Posting Komentar